Rabu, 01 Desember 2010

Wisata Sarolangun kito

Sekapur Sirih
DATA pariwisata Provinsi Jambi tahun 2003 mencatat ada sekitar 146 obyek wisata yang tersebar di setiap kabupaten kota di provinsi Jambi. Apakah seluruh dapat menjadi produk wisata?
Banyak ODTW menyuguhkan dan menawarkan obyek apa adanya tanpa adanya kemasan dan target pasar yang jelas. Produk wisata adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar orang tertarik perhatiannya, ingin memiliki, memanfaatkan dan mengkonsumsi untuk memenuhi keinginan dan mendapat kepuasaan. (Kotler, Bowen, Makens, 1999:274)
Sehubungan dengan itu, maka sudah saatnya dilakukan identifikasi dan assesment terhadap produk wisata yang dimiliki dan dapat dijadikan unggulan di provinsi Jambi. Berikut berdasar pada lingkungan fisik, accessibilitas, interaksi, serta keunikan, maka dibawah ini kami paparkan susunan sementara yang terdiri dari 15 obyek wisata alam dan budaya yang ada di provinsi Jambi. Disamping itu, sebagai justifikasi potensi wisata unggulan ini diperoleh dari penggalian persepsi dan referensi wisatawan dan stakeholder yang terkait serta perkembangan trend wisatawan dewasa ini.***
 
 
Masjid Kuno Pondok Tinggi

MESJID ini dibangun secara bergotong royong oleh masyarakat Dusun Pondok Tinggi yang pembangunannya dimulai pada hari Rabu tanggal 1 Juni 1874 dengan dinding terbuat dari anyaman bambu dan pada tahun 1890 dindingnya diganti dengan kayu yang berukir bermotif berbagai bangsa, Persia, Romawi, Mesir dan motif lokal yang hingga sekarang tetap dipertahankan. Pembangunan Masjid ini selesai secara permanen pada tahun 1902.
 
Perkebunan Teh Kayu Aro

PERKEBUNAN Perkebunan teh ini dirintis antara tahun 1925 hingga 1928 oleh perusahaan Belanda yang bernama Namblodse Venotschaaf Handle Vereniging Amsterdam (NV HVA). Perkebunan teh ini tercatat sebagai perkebunan teh tertua di Indonesia. Perkebunan Teh Kayu Aro seluas 3.020 hektar adalah perkebunan teh salah satu hamparan terluas di Dunia dan berada pada ketinggian 1.400-1.600 meter dpl yang merupakan perkebunan teh tertinggi kedua di Dunia setelah perkebunan teh Darjeling di kaki Gunung Himalaya (4.000 m dpl). 
 
Danau Kerinci

DANAU Kerinci memiliki luas 4.200 hektar dengan kedalaman 110 m dan terletak pada ketinggian 783 meter dpl. Danau ini menyimpan banyak jenis ikan. Ikan Semah merupakan jenis yang paling digemari dan merupakan ikan endemik. Danau Kerinci terletak pada dua Kecamatan yaitu Kecamatan Danau Kerinci dan Kecamatan Keliling Danau. Terdapat beberapa lokasi yang menarik pada beberapa desa disekitar Danau Kerinci, yaitu Daerah Pesanggarahan dimana kita bisa melihat pemandangan Danau Kerinci dari atas, Tanjung Hatta adalah tempat Bung Hatta menikmati panorama Danau Kerinci dan menanam pohon disana. 
 
Desa Lekuk 50 Tumbi Lempur

SUATU desa di Kabupaten Kerinci ini memiliki potensi wisata alam dan budaya yang dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan. Salah satu gunung yang diberi nama Gunung Betuah yang memiliki keunikan sebagai gunung yang sangat sulit didaki. Masyarakat lokal dan turis mancanegara sudah berupaya namun tetap belum bisa ditaklukkan. Di daerah sekitar Gunung Betuah terdapat 5 buah Danau yang masih alami dengan karakteristik warna air dan jenis ikan yang berbeda pada tiap danaunya.
 
Taman Nasional Kerinci Seblat

LUAS Taman Nasional ini adalah 1.368.000 Ha dan seluas 422.190 Ha (30,86%) terletak di Propinsi Jambi; di 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin. Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan dataran rendah sampai ekosistem sub alpin serta beberapa ekosistem yang khas (rawa gambut, rawa air tawar dan danau). Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat memiliki 4000 jenis tumbuhan yaitu famili Dipterocarpaceae, dengan flora yang langka dan endemik yaitu pinus kerinci (Pinus merkusii strain Kerinci), kayu pacat (Harpulia alborera), bunga Rafflesia (Rafflesia arnoldi) dan bunga bangkai (Amorphophallus titanium dan A. decussilvae).
 
Rumah Tua Rantau Panjang

PERKAMPUNGAN Perkampungan Rumah Tua Rantau Panjang terletak di Desa Baruh kecamatan Rantau Panjang – Merangin. Adalah Sebuah Perkampungan Tua dengan Rumah Tradisional berusia ± 500 tahun. Adapun Rumah yang masih dalam kondisi orisinil Traditif sebanyak 30 buah rumah. Selain Rumah tua, masih juga dapat dilihat wanita tua yang masih menggunakan pakaian tradisional dengan tutup kepala unik dan didalam rumah tua juga masih bisa ditemukan barang pusaka peninggalam leluhur.Pada saat penyambutan tamu penting, masih dilaksanakan prosesi penyambutan tamu oleh masyarakat lokal.
 
Arung Jeram Merangin

LOKASI Arung Jeram di Merangin dimulai dari Desa Air Batu (Markeh) sekitar 15 kilometer dari Kota Bangko dan berakhir di Desa Biuku Tanjung.Track Arung Jeram Merangin berjarak sekitar 9 Kilometer dengan spesifikasi grade 3 yang membutuhkan keterampilan Khusus dari Rafter.Sepanjang sungai dapat dinikmati panorama hutan tropis dan bebatuan yang khas.Direncanakan pada setiap tahunnya akan diadakan secara reguler Kejuaraan Nasonal Arung Jeram di Batang Merangin ini yang juga melibatkan rafter dari luar negeri.***
 
Taman Nasional Bukit Dua Belas

AREAL Taman Nasional ini mempunyai luas 60.500 Hektar, yang berupa perbukitan dataran rendah dan berada pada ketinggian + 30 - 430 m dpl. Taman Nasional Bukit Duabelas merupakan salah satu kawasan hutan hujan tropis dataran rendah di Provinsi Jambi. Taman nasional ini merupakan habitat dari satwa langka dan dilindungi seperti siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), beruk (Macaca nemestrina), macan dahan (Neofelis nebulosa diardi),
 
Taman Nasional Bukit 30

KAWASAN taman nasional ini memiliki luas keseluruhan 144.223 hektar. Sebelumnya merupakan dua buah kawasan hutan lindung yaitu Hutan Lindung Haposipin di Provinsi Riau dan Hutan Lindung Singkati Batang Hari di Provinsi Jambi Di wilayah Propinsi Jambi terletak di Kabupaten Tebo seluas 23.000 hektar dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat seluas 10.000 hektar. Beberapa jenis fauna yang dapat dijumpai di Taman Nasional ini antara lain : Harimau Sumatera, Beruang Madu, Tapir, Siamang, kancil, Babi Hutan, Burung Rangkong, Kuaw, dan berbagai jenis satwa lainnya.
 
Hutan Harapan

KAWASAN Hutan Restorasi ini berada di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan seluas 101.000 hektar yang akan dijadikan model pengelolaan restorasi pertama di Indonesia. Sampai saat ini sudah ada 10 perusahaan di Indonesia yang mengajukan izin untuk mengelola kawasan Hutan Restorasi. Hutan Harapan berjarak sekitar 120 kilometer dari Kota Jambi. Hutan Harapan ini dijadikan penghasil karbon sehingga nantinya dapat dijadikan sarana usaha untuk menjual karbon tersebut.

 
Kota Seberang Jambi

KOTA Seberang akan dijadikan kawasan cagar budaya, karena Kota Seberang yang dipisahkan oleh Sungai Batanghari memiliki banyak nilai peninggalan sejarah dan budaya masa lampau. Diantaranya Rumah Tua yang berumur ratusan tahun yang berarsitektur China dan Melayu. Pusat Kerajinan Batik Jambi juga terletak di Kota Seberang.
 
Museum Negeri Jambi

MUSEUM ini dibangun tahun 1981 di atas tanah seluas 13.350 meter persegi, dengan luas bangunan 4.000 meter persegi. Bangunannyaselesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 6 Juni 1988 dengan gaya arsitektur Kajang Loko, yang menjadi ciri khas arsitektur rumah adat masyarakat Jambi. Museum ini menyimpan beraneka ragam benda peninggalan sejarah dan budaya Jambi. Koleksi yang terdapat dalam Museum dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, seperti: biologika, geologika, arkeologika, etnografika, numismatika, heraldika, dan keramalogika.

 
Candi Muaro Jambi

KOMPLEKS Percandian Muaro Jambi yang di dalamnya tersimpan lebih dari 80 reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno dalam rentang abad IX-XV Masehi. Meskipun belum sepopuler candi lain di Pulau Jawa, situs purbakala yang diyakini juga sebagai salah satu pusat pengembangan agama Buddha di masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya ini merupakan aset yang dapat dimanfaatkan di bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, pariwisata, sosial, agama, dan ekonomi.
 
Taman Nasional Berbak

TAMAN Nasional ini merupakan kawasan pelestarian alam untuk konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikannya berupa gabungan yang menarik antara hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar yang terbentang luas di pesisir Timur Sumatera. Jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain meranti (Shorea sp.), dan berbagai jenis palem. Taman Nasional Berbak terkenal memiliki paling banyak jenis palem tanaman hias di Indonesia.
 

Keunikan Objek Wisata Goa Calo Petak Limun

soralangun1Sejak ditemukan sekitar tahun 1933, Goa Calo Petak di Kabupaten Sarolangun menjadi objek wisata alam yang memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Seperti apa?
Secara geografis, objek wisata Goa Calo Petak masuk ke dalam wilayah RT 03 Desa Meribung, Dusun Sungai Beduri, Kecamatan Limun, Sarolangun. Dan menurut etimologi bahasa, goa yang mengelilingi Desa Meribung ini berasal dari kata “Colau” yang berarti bukit berbatu dan “petak” yang menandakan bentuk bukit berpetak-petak segi empat.
Dari mulut goa bagian hulu yang berada di Dusun Sungai Beduri, kondisi geografis dan tekstur goa yang dominan alami dengan permukaan tanah yang licin cukup menyulitkan. Apalagi panjang goa diperkirakan mencapai 1,68 kilometer.
Udara lembab dan dingin langsung terasa menyergap saat Jambi Independent menapak perlahan di dalam goa dan menuju salah satu lorong di bagian depan yang berundak-undak seperti tempat pelaminan dewa, kemarin (31/8).
Harus ekstra hati-hati saat berjalan, karena gundukan batu kapur banyak melintang di sepanjang jalan goa. Jejeran stalagtit dan stalagmit nampak indah mempercantik pemandangan, terutama di dekat kelambu dewa yang berbentuk bangunan lonjong menjulang berwarna kuning pucat dan menjorok agak ke dalam goa.
Di sisi kiri, terlihat air yang memancur menembus goa. Air itu terasa segar, dingin dan bening. Ada pula kolam kecil alamiah yang kerap disebut sebagai tempat pemandian dewa.
Menurut Aziz, tokoh pemuda Desa Meribung, yang mengaku sudah berulang kali melakukan caving (penelurusan gua) ini, seluruh arsitektur yang ada di dalam Goa Calo Petak masih terjaga keasliannya dan tidak pernah dirubah-rubah oleh masyarakat.
“Semuanya alami dan bukan dibuat-buat. Di sini juga banyak burung walet yang menjadi usaha sampingan masyarakat,” paparnya.
Keindahan Goa Calo Petak, dan keunikannya masih terlalu banyak termasuk enam belas persimpangan yang ada dalam goa. “Goa Calo Petak, salah satu pintu masuknya berada di Desa Meribung dan tembus ke Desa Napal Melintang,”
Sementara itu, Kades Meribung Zakaria Ansori, pernah mengatakan, akan sangat mendukung apabila Goa Calo Petak dijadikan salah satu tempat tujuan wisata alam.
Meski begitu, dia meminta Pemkab Sarolangun agar memperbaiki infrastruktur jalan menuju Goa Calo Petak karena kondisi jalan sudah mulai hancur dan berlubang-lubang. “Kerusakan jalan banyak sekali, mulai dari di Desa Panca Karya, Lubuk Bedorong, hingga ke Desa Meribung kondisi jalannya sudah mulai hancur,” katanya.
Sementara itu, Kadis Budparpora Drs Joni Rusman, menegaskan komitmennya untuk menjadikan Goa Calo Petak sebagai salah satu alternatif tempat wisata. “Persoalan jalan rusak ini akan kita sampaikan ke bupati,” ujar Joni.
(sumber: jambi-independent.co.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar